Pendahuluan
Mikronutrien berperan pada outcome kehamilan. Defisiensi mikronutrien seperti magnesium, kalium, kalsium, selenium dan seng berhubungan dengan outcome perinatal yang buruk seperti terjadinya diabetes melitus gestasional (DMG) serta pre-eklamsia, di mana keduanya berhubungan dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan lain seperti pertumbuhan janin terhambat (PJT), kelahiran preterm, dan kematian janin di dalam kandungan (stillbirth). Kelainan pada masa kehamilan dapat mengakibatkan outcome kesehatan jangka panjang yang berat baik pada ibu dan anak di masa yang akan datang. Konsep populer dari David Barker yang dikenal sebagai “fetal programming” atau “Developmental Origins of Health and Disease (DOHaD)”, menunjukkan bahwa setiap proses yang terjadi pada kehamilan dan masa anak-anak dapat memengaruhi kesehatan atau risiko terjadinya suatu penyakit di masa yang akan datang.1